Dalam
perkembangan pelayanan farmasi telah terjadi pergeseran orientasi pelayanan
farmasi dari orientasi terhadap produk menjadi orientasi terhadap kepentingan
pasien yang dilatarbelakangi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
di bidang kesehatan serta menguatnya tuntutan terhadap jaminan keselamatan
pasien. Orientasi terhadap kepentingan pasien tanpa mengesampingkan produk
dikenal dengan konsep Pharmaceutical Care. Dengan banyak ditemukannya
masalah yang berkaitan dengan obat dan penggunaannya; semakin meningkatnya
keadaan sosio-ekonomi dan tingkat pendidikan masyarakat; serta adanya tuntutan
dari masyarakat akan pelayanan kefarmasian yang bermutu terutama di rumah sakit
maupun di komunitas, Pharmaceutical Care merupakan hal yang mutlak harus diterapkan.
Penekanan Pharmaceutical Care terletak pada hal-hal di bawah ini, antara lain :
Penekanan Pharmaceutical Care terletak pada hal-hal di bawah ini, antara lain :
- Apoteker memberikan pelayanan kefarmasian yang dibutuhkan pasien sesuai kondisi penyakit.
- Apoteker membuat komitmen untuk meneruskan pelayanan setelah dimulai secara berkesinambungan.
- Secara prinsip, Pharmaceutical Care atau pelayanan kefarmasian terdiri dari beberapa tahap yang harus dilaksanakan secara berurutan
- Penyusunan informasi dasar atau database pasien.
- Evaluasi atau Pengkajian (Assessment).
- Penyusunan Rencana Pelayanan Kefarmasian (RPK).
- Implementasi RPK.
- Monitoring Implementasi.
- Tindak Lanjut (Follow Up).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar