Jumat, 27 September 2013

Ekstrak menurut dari beberapa referensi

Ekstraksi
Menurut F1 IV, ekstrak adalah kesediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstrasi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlukan sedemikian sehingga memenuhi baku yang telah ditetapkan.
Sebagaian besar ekstrak di buat dengan mengekstrasi bahan baku obat secara perkolasi. Seluruh perkolat biasanya dipekatkan dengan cara destilasi dengan pengurangan tekanan agar bahan utama obat sesedikit mungkin terkena panas.
Ekstrak cair adalah sediaan cair simplisia nabati yang mengandung etanol sebagai pelarut, pengawet atau kedua-duanya. Jika tidak dinyatakan lain pada masing-masing monografi, tiap mililiter ekstrak mengandung bahan aktif dari 19 simplisia yang memenuhi syarat.
Menurut literature lain, ekstrak ada tiga macam yaitu :
1.     Ekstrak kering (siccum)
2.     Ekstrak cair (liquidum)
3.     Ekstrak kental (spissum)
           Yang dibuat dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang sesuai di luar pengaruh cahaya matahari langsung. Ekstrak erring harus mudah digerus menjadi serbuk. Cairan penyari yang dipakai adalah air, efer, serta campuran etanol dan air. (Syamsuni, 2006).
             Pembuatan sediaan ekstrak dimaksudkan agar zat berkhasiat yang terdapat di simplisia terdapat dalam bentuk yang mempunyai kadar yang tinggi dan hal ini memudahkan zat berkhasiat dapat diatur dosisnya. Dalam sediaan ekstrak dapat distandardisasikan kadar zat berkhasiat sedangkan kadr zat berkhasiat dalam simplisia sukar didapat yang sama.
Tujuan utama ekstraksi ialah mendapatkan atau memisahkan sebanyak mungkin zat-zat yang memiliki khasiat pengobatan (concentrata) dari zat-zat yang tidak berfaedah, agar lebih mudah dipergunakan (kemudian disbsorpsi, rasa, pemakaian, dan lain-lain) dan disimpan dibandingkan somplisia asal, dan tujuan pengobatannya lebih terjamin.
Kerana pada umumnya zat berkhasiat dalam simplisia dan cairan penarik tertentu (tunggal/campuran), yang kelak dapat menghasilkan bermacam-macam preparat galenik, sesuai dengan pengolahannya. Misalnya infusa, decocta, mcerata, tincture, resin dan lain-lain. Suhu penarikan juga mempengaruhi hasil penarikan.


(Moh. Anief, 1988).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar