Selasa, 24 September 2013

Farmakologi Sosial

MATA KULIAH : FARMAKOLOGI


Pendahuluan
Arti kata Farmakologi =
                Farmakon             : Obat
                Logos                     : Ilmu
Farmakologi → Ilmu tentang Obat

Ruang lingkup Farmakologi :
·         Sejarah
·         Sumber
·         Sifat fsika dan kimia
·         Cara meracik
·         Efek biokimia dan fisiologis
·         Mekanisme kerja
·         Absorpsi, Distribusi, Metabolisme, dan Ekskresi
·         Penggunaan baik untuk terapi atau tujuan lain.

Secara Umum, farmakologi dapat diartikan :
                                    1
OBAT       Makhluk Hidup
                    2  
                1 = Farmakodinamik
                       Wujudnya : efek
                2 = Farmakokinetik
                      Wujudnya : A, D, M, E

Jadi, Farmakologi yaitu ilmu yang mempelajari interaksi obat dengan makhluk hidup dengan segala aspeknya.

Ø  Farmakodinamik
Cabang farmakologi yang mempelajari pengaruh obat terhadap organisme hidup, mencakup :
-          tempat kerja obat
-          Kerja dan mekanisme
-          Efek,
manifestasi efek dapat berupa :
1.       Perubahan fungsi organ secara kuantitatif
2.       Perubahan proses biokimiawi
3.       Perubahan prilaku

Ø  Farmakokinetik
Cabang farmakologi yang mempelajari pengaruh organisme hidup terhadap obat.
Obat dalam tubuh dapat mengalami peristiwa ( nasib obat dalam tubuh ):
-          Absorpsi : perpindahan obat dari tempat pemberian ke sirkulasi darah.
-          Distribusi : perpindahan obat dari darah ke jaringan-jaringan.
-          Biotransformasi : perubahan obat menjadi metabolit
-          Ekskresi : pengeluaran obat dari tubuh.

                Sejarah P’kembangan Farmakologi
·         Periode Kuno
Ditandai dengan observasi empirik penggunaan obat gubal penggunaan obat berdasarkan pengalaman
·         Periode Modern
Didasarkan atas penelitian experimental tentang tempat dan cara kerja obat.

Istilah-Istilah :
  1. Farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara membuat, cara mencampur, cara penyediaan dan mengenal formula obat (dosage form)
  2. Farmakognosi adalah ilmu yang mempelajari identifikasi obat-obat. Ruang lingkupnya mengenal dan menemukan bahan-bahan dari tumbuh-tumbuhan danorganisme lain dgn melakukan pemeriksaan makroskopis untuk dapat dijadikan obat. Dalam hal ini termasuk penelitian biokimia tanaman (biosintesis), jamur, sera, vaksin.
  3. Materia Medika adalah cabang atau bagian dari farmakologi yang mempelajari sumber-sumber, diskripsi dan preparasi obat-obat. Istilah ini jarang digunakan lagi.
  4. Farmakoterapi adl ilmu yang mempelajari penggunaan obat untuk pengobatan penyakit. Dalam farmakoterapi, disamping penguasaan farmakologi obat, diperlukan juga pengetahuan tentang patofisiologi penyakit.
  5. Kemoterapi adl penggunaan zat-zat kimia dalam pengobatan penyakit infeksi. Istilah kemoterapi juga digunakan untuk penggunaan zat kimia untuk pengobatan neoplasma.
  6. Terapeutik dalam arti umum adl suatu usaha atau tindakan yang diambil dalam pengobatan penyakit. Istilah ini berasal dari bahasa yunani yang berarti seni pengobatan (art of medicine). Farmakoterapi merupakan bagian dari ’terapeutik’ disamping fisioterapi dan psikoterapi.
  7. Farmakokinetik adl ilmu yang mempelajari absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi obat. Jadi, farmakokinetik mempelajari nasib obat dalam tubuh atau pengaruh tubuh terhadap obat.
8.       Farmakodinamik adl ilmu yang mempelajari mekanisme kerja obat, efek obat terhadap fungsi, reaksi biokimia san struktur organ. Dapa dikatakan farmakodinamik mempelajari pengaruh obat terhadap sel tubuh, atau respon organisme hidup terhadap stimulasi kimia dalam keadaan tidak ada penyakit.
  1. Obat Farmakodinamik adl obay yang bekerja memperkuat atau menghambat fungsi dan reaksi biokimia organ tubuh ( misalnya obat adrenergik, obat diuretik,dll). Berbeda dengan kemoterapi (antibiotik, sulfonamid) yg bekerja selektif thd kuman, parasit atau mikroba patogen lain dengan tidak atau sedikit sekali mempengaruhi fungsi dan struktur oragn tubuh.
  2. Posologi adl ilmu yang mempelajari ttg dosis obat, cara pemberian (frekuensi, interval dan lama pemberian), bentuk-bentuk sediaan obat dan lain-lain.
  3. Toksokologi adl ilmu yang mempelajari tentang efek toksik dari berbagai racun, zat kimia (termasuk obat) lainnya pada tubuh manusia yabg dapat menimbulkan penyakit atau kematian. Terutama dipelajari cara diagnosis, pengobatan dan tindakan untuk mencegah terjadinya keracunan.
  4. Farmakologi klinik adl cabang ilmu farmakologi yang mempelajari efek obat dan pengobatan pada manusia (scientific study of drug in man



Definisi Obat
Adalah setiap zat kimia selain makanan yang mempunyai pengaruh terhadap atau dapat menimbulkan efek terhadap organisme hidup.

 » obat disebut juga bioaktif tapi juga termasuk racun, hanya yang membedakan adalah     dosisnya.

Definisi obat dalam bidang kesehatan :
Adalah zat yang mampu :
-    mencegah
-          menegakkan diagnosis
-          menyembuhkan penyakit atau penggobatan baik simtomatik (gelaja) maupun kausatif ( penyebab).

Sumber Obat
Tumbuhan            → Kuinin
Hewan                   → Insulin
Mineral  → Kaolin
Mikroorganisme→ Penisilin
Sintesis   → Sulfonamida
Bioteknologi         → interferon

Macam-macam obat
SK MenKes No. 125/Kaab/B.VII/71 tgl 9 Juni 1971, OBAT adl suatu bahan atau paduan bahan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan, memperelok badan atau bagian badan manusia.

Golongan Obat………?????
Obat yang digunakan dalam terapi dapat dibagi dalam tiga golongan besar, yaitu:
  1. Obat farmakodinamis, yang bekerja terhadap tuan rumah dengan jalan mempercepat atau memperlambat proses fisiologis atau fungsi biokimia dalam tubuh. Misalnya; hormon, diuretik, hipnotika dan obat otonom.
  2. Obat Kemoterapeutis, dapat membunuh parasit dan kuman di dalam tubuh tuan rumah. Obat ini diharapkan memiliki kegiatan farmakodinamik yang kecil terhadap organisme tuan rumah.
  3. Obat diagnostik, merupakan obat pembantu untuk melakukan diagnostik (pengenalan penyakit).

Penggunaan Obat Rasional
Yang dimaksud dgn penggunaan obat rasional adl bila di penuhi beberapa kriteria yg meliputi :
  1. tepat indikasi
  2. tepat penderita
  3. tepat obat
  4. tepat dosis, rute, saat (interval) dan lama pemberian
  5. waspada terhadap efek samping obat.

Pengembangan dan Penilaian Obat
Tahap-tahap penelitian dan pengembangan obat baru, dimulai dari ditemukannya zat yang mempunyai efek farmakologis sampai dapat digunakan sbg obat diklinik, hrs melalui beberapa tahap penelitian sbb:
  1. Pencarian obat baru / zat yang berkhasiat (drug screening)
  2. uji praklinis pada binatang percobaan (preclinical testing)
  3. Uji Klinik (clinical trial)

Pencarian Obat Baru
  1. Mengadakan penelitian pada obat-obat tradisional
Kurare, Efedrin, digitalis, kina dan reserpin.
  1. Penemuan Secara kebetulan
Biasanya berdasrkan penelitian-penelitian biologi, kimia, ataupun observasi gejala penyakit, faal tubuh, dll. Seperti : Vit C, Vit B1, penisilin, insulin dan kotikosteroid.
Vit C ditemukan berkat penelitian Kramer yg menemukan penyakit defisiensi yang pertama, yaitu Scurvy penyakit yg dapat diobati dg banyak makan jeruk, lemon atau sitrun, dan dari bahan-bahan ini ternyata kemudian dapat diisolasikan vit C.
  1. Cara Penyaringan (Screening)
Ialah melakukan percobaan-percobaan farmakologi pada binatang atau pada preparat organ terpisah (isolated organ) untuk dapat mendeteksi senyawa-senyawa kimia yg mempunyai efek farmakodinamik atau kemoterapi untuk dijadikan obat. Produk screening ini telah banyak di gunakan untuk mencari obat-obat antihipertensi, antibiotik, analgetik, antipiretik, dll.
  1. Cara modifikasi Struktur kimia obat-obat yang telah diketahui.
Hal ini dilakukan dg mengadakan substitusi pada gugusan-gugusan tertentu dari molekul obatyang telah diketahui dapat diperoleh senyawa baru yang labih baik, dg efektivitas dan keamanan yang lebih tinggi. Mis: derivat sintetik dari morfin, obat-obat antihistamin. Biasanya dg efek samping yg lebih ringan dari obat asal.

Uji Praklinik
Penelitian-penelitian pada uji praklinik meliputi:
  1. Penelitian toksikologi umum, yg terdiri dari:
-          Penelitian toksisitas akut
-          Penelitian toksisitas subakut
-          Penelitian toksisitas kronis
  1. Penelitian toksikologi khusus, Yaitu:
-          Penelitian efek pada organ reproduksi/ efek teratogenik
-          Penelitian efek karsinogenik
-          Penelitian efek mutagenik
-          Penelitian efek adiksi
  1. Penelitian efek farmakodinamik
Penelitian mengenai aktivitas obat terhadap berbagai fungsi organ tubuh. Dg penelitian ini dapat diperkirakan efek terapeutiknya, dan bila mungkin dapat diketahui dan dimengerti mekanisme kerjanya.
  1. Penelitian efek farmakokinetik
Penelitian mengenai absorpsi, distribusi, metabolisme, biotransformasi dan ekskresi obat dalam darah dan dalam berbagai jaringan atau cairan tubuh dan urin.
  1. Penelitian farmaseutis tehnis
Penelitian mengenai dosage form




                                PRINSIP KERJA OBAT
Pengertian
Kerja      : perubahan kondisi mengakibatkan timbulnya efek (respon)
Efek       : perubahan fungsi struktur atau proses sbg akibat kerja obat (respon yang timbul)
 Ex :
o    Adrenalin
Kerja : mengaktivasi respon adrenensif dalam jantung
Efek   : memacu frekuensi denyut jantung
o    Paracetamol
Kerja      : menghambat kerja enzim siklooksigenase
Efek       : menurunksn panas tubuh

Efek obat dibagi menjadi
  1. efek yang diinginkan (desire effect)
  2. Efek yang tidak diinginkan  (undesired effect)
Ex : CTM
        Efek yang diinginkan sebagai anti alergi, antihistamin
        Efek yang tidak diinginkan yaitu efek sedative (menyebabkan rasa kantuk)
        CTM→ antihistamin AH1 → menghambat SSP → kantuk


TEMPAT KERJA OBAT
Tempat kerja obat (site of action) pada skala makro :
                                Organ
                                     ↓
                                Jaringan
                                     ↓
                                   Sel
                                     ↓
                                Molekul

  1. Pada tempat aplikasi ( salep kulit, ex: basitrasin)
  2. Selama transport di dalam tubuh (ex: diuretik osmotik, manitol)
  3. Pada tempat tertentu (jaringan, sel)
Ex : atropine, eter
    1. Ekstraseluler ( aksinya diluar sel )
Ex : heparin, sebagai anti koagulan (jika ada penjendalan darah dlm otak)

    1. Permukaan sel
Ex :
-          Penisilin, sebagai antibiotik
-          Asetil Kolin
Senyawa endogen
Termasuk neurotransmitter ( suatu senyawa yang dihasilkan oleh ujung saraf otonom).
Tempat kerjanya reseptor asetil kolin pada membrane sel yang tersebar pada beberapa organ
Di otot: mempengaruhi gerak
Di sel otak : aksinya berupa sadar
Di jantung : menurunkan frekuensi denyut jantung
    1. Intraseluler (aksinya di dalam sel)
Ex : Sulfonamida
                Bekerja pada inti sel
                Digunakan sbg substrat palsu untk pembentukan sel atau sintesis
                DNA dari bakteri.

ü  Yang mempengaruhi efek : kadar obat dalam darah
ü  Yang menuju tempat kerja (yg membawa obat) : darah
Secara :
1.       Intra Vaskuler (IV)
Obat langsung masuk dalam pembuluh darah. Ex: intra vena
2.       Ekstra Vaskuler (EV)
Obat diberikan selain melalui pembuluh darah. Ex: per oral, inhalasi, I.P,I.M.

Faktor yang mempengaruhi kadar obat dalam darah adalah cara pemberian obat, yang berpengaruh pada onset ( mulai kerja obat) dan durasinya (lama kerja obat)
                Intra Vena dan Per Oral berbeda pada onset dan durasinya.
I.V →  semua dosis masuk krn melalui saluran darah sehingga efek lebih cepat.
P.O → tidak semua dosis masuk krn melalui dinding lambung yang sifatnya peristaltik, shgga efeknya lebih lama.






MEKANISME KERJA OBAT
Yaitu cara bagaimana obat bekerja sehingga menimbulkan efek.
A.      Tidak diperantarai reseptor (aksi obat non spesifik)
Dasar aksinya sifat fisika, kimia obat tsb, tidak berinteraksi dg reseptor.
Ex :
  1. Sifat Kimia
Antasida ( Obat maag)
Maag diakibatkan krn terjadi sekresi as.lambung scr berlebihan shg menimbulkan iritasi pada lambung shg pH tubuh mengalami penurunan
Antasida merupakan obat yg sifatnya basa shg jika penderita maag diberi antasida dpt menetralisir kelebihan as.lambung shg tubuh kembali ke keadaan normal.
  1. Sifat Fisika
Sabun, detergen
Sbg surfaktan : agen yang mampu mengikat senyawa hidrofil dengan lipofil.

B.      Diperantarai Reseptor (aksi obat spesifik)
Harus berinteraksi dg reseptor
Ineraksi obat dg komponen spesifik sel (reseptor)
Ex : Asetil Kolin
          Asetil kolin berinteraksi dg reseptor asetil kolin.

Mekanisme Kerja Obat Yang tidak Diperantarai Reseptor
» kerja yang berdasarkan sifat fisika kimia yang sederhana.
SIFAT FISIKA
  1. Asam Basa, ex: antasida
  2. Kelasi
Adalah suatu peristiwa pembentukkan kompleks dari suatu senyawa
Ex : Dimerkaprol
        Digunakan sebagai antidotum (anti racun) bagi orang yang mengalami
        Keracunan logam berat.
        Dimerkaprol mampu m’bntuk kompleks dg logam brt (kelat) shg tdk racun.
  1. Reaksi redoks
Ex : KMnO4
Kalium permanganat digunakan bagi orang yang keracunan obat yang disalah gunakan seperti morfin, stricnin
KMnO4  dapat mengoksidasi morfin dan stricnin menjadi morfin dan stricnin yang relative tidak beracun.

SIFAT FISIKA
  1. Masa Fisis
Agar mengadsorpsi air jika diberikan scr oral dan mengembang volumenya, krn agar berdaya menahan air.
  1. Rasa
Senyawa rasa pahit – scr reflek lambung – menambah nafsu makan.
  1. Osmosis
Obat-obat menimbulkan efek krn sifat osmotic ( manitol-diuretik osmotic)
Obat-obat diuretic → antihipertensi
Mengeluarkan cairan-cairan tubuh dari dalam tubuh ke luar tubuh (air & garam mineral)
  1. Adsorpsi
Kaolin dan Karbon aktif pada pengobatan diare.
Karbon aktif memiliki daya serap permukaan yang tinggi, mampu menahan senyawa dengan berat molekul yg besar termasuk toksin-toksin bakteri dan senyawa racun.
  1. Berdasarkan protein presipitan atau pengendapan protein
Misal : alkohol. Fenol
Mekanisme kerjanya dg mengendapkan protein
Digunakan sbg desinfektan yg membunuh kuman atau bakteri
Bakteri → Makhluk hidup bersel 1 (tersusun oleh 1 sel). Sel itu tersusun dari protein, klo protein dirusak atau di endapkan maka sel akan mati.
ANTIS® → efeknya berdasarkan denaturasi protein.

  1. Surfaktan
Senyawa yang dapat mengikat komponen hodrofil dan lipofil.
Ex : sabun, detergen.

Mekanisme Kerja Obat Yang Diperantarai Resertor (Aksi Obat Spesifik)
» yaitu aksi obat yang berdasarkan interaksi obat dg target aksi spesifik didlm tubuh.
Target aksi spesifik →  Target aksi obat
  1. Reseptor
Adalah komponen spesifik sel yg jika berinteraksi dg agonis atau obat akan menghasilkan efek.
Lokasinya : - Permukaan sel atau membran sel (sebagian besar obat)
                    - Intra seluler
[ D ] + [ R ]  ↔ [ DR ]  → → → EFEK
Ex : Adrenalin, Paracetamol
  1. Kanal Ion
Kanal merupakan tempat dimana ion-ion tubuh melakukan transport

Kanal ion → menghambat proses transport ion
                        Terletak pada membran sel
Ex : Furosemid , bekerja pada kanal ion Na, K dalam ginjal.
        Dapat mengeluarkan ion dari sel ke luar tubuh melalui ginjal.
  1. Molekul pembawa ( Carrier)
Membawa suatu molekul dari luar ke dalam sel atau sebaliknya terutama senyawa endogen.
  1. Enzim
Ex : Aspirin, menghambat enzim siklooksigenase.


      RESEPTOR
Reseptor adalah komponen spesifik sel yg jika berinteraksi dg agonis atau obat akan menghasilkan efek.
Obat yg spesifik di awali dg interaksi pada suatu reseptor m’bentuk suatu kompleks yang akhirnya menghasilkan suatu efek.
Aksi obat pada suatu reseptor dapat di jelaskan dg persamaan :
[ D ] + [ R ]  ↔ [ DR ]  → → → EFEK
                                          ↓            ↓
                                   Afinitas              Aktivitas intrinsik

[ D ]                        = konsentrasi obat dalam biofase
Biofase adalah lingkungan dimana obat dpt berinteraksi dg reseptor tanpa adanya barrier (penghalang) yg dapat menghalangi interaksi tersebut.
[ R ]                        = Konsentrasi Reseptor dalam biofase
[ DR ]                     = Konsentrasi kompleks obat-reseptor dalam biofase atau konsentrasi
    reseptor yg berinteraksi dg obat dlm biofase.
   ↔                         = Afinitas
Adalah kemampuan obat untu berinteraksi dengan reseptor membentuk kompleks.
→ → →                 = Aktifitas intrinsik
Adalah kemampuan kompleks obat-reseptor untuk menghasilkan efek.

Dari kompleks yg terbentuk tersebut merangsang serangkaian peristiwa biokimia atau “ transduksi sinyal” yang pada akhirnya menimbulkan efek.

[ D ]  →  disebut juga ligan, yaitu senyawa yang dapat berinteraksi dengan reseptor.
                Ada tiga macam ligan ;
  1. Agonis (penuh)
Yaitu ligan yang jika berinteraksi dengan suatu reseptor maka akan menghasilkan suatu efek.

  1. Antagonis
Yaitu ligan yang jika berinteraksi dengan suatu reseptor makatidak akan menghasilkan suatu efek.
  1. Agonis parsial (sebagian)
Yaitu ligan yang jika berinteraksi dengan suatu reseptor menghasilkan suatu efek, tapi tidak bisa menghasilkan efek maksimum.
Dari ketiga ligan tersebut, semuanya memiliki afinitas terhadap reseptor tapi yang membedakan adalah aktivitas intrinsiknya (α ), yaitu :
                Agonis    α = 1
                Antagonis              α = 0
                Agonis parsial       0 < α < 1

Fungsi reseptor :
Ø  Mengenal dan mengikat ligan atau obat dengan spesifisitas yang tinggi.
Ø  Meneruskan signal ke dalam sel melalui :
-          perubahan permeabilitas membran.
-          Pembentukan second messenger
-          Mempengaruhi transkrip gen.

Karakteristik / sifat reseptor:
·         Potensi tinggi
Untuk menghasilkan efek membutuhkan konsentrasi obat rendah.
·         Spesifitas kimia
Reseptor hanya mau berinteraksi dengan struktur kimia tertentu.
·         Spesifitas biologi
Reseptor yang sama terdapat pada system biologi yang berbeda akan menentukan efek yang dihasilkan.
Ex : Histamin pada trakea → kontraksi
        Histamin pada lambung → sekresi asam lambung


                                NASIB OBAT DALAM TUBUH
                                  (FARMAKOKINETIKA)

Tahapan kinerja obat dalam tubuh :
1.       Tahap Farmasetik
= tahap Liberasi
-          Disintegrasi sediaan
-          Disolusi zat aktif
 
 


        Dosis                                                                         Obat tersedia untuk diserap                                  Sediaan Obat                                                                                          Ketersediaan Farmasetik 
       

2.       Tahap Farmakokinetik
Absorpsi
Distribusi Metabolisme
Ekskresi
 
 


Obat tersedia untuk bereaksi
                                                                                           Ketersediaan hayati
                                                                                       


3.       Tahap Farmakodinamik

Antar aksi
Obat-reseptor
Di jaringan sasaran
 
 


EFEK/RESPON


  • Ketersediaan farmasetik
Jumlah obat yang tersedia untuk di absorpsi
  • Ketersediaan hayati
Jumlah obat yang tersedia pada tempat kerja


1.       Absorpsi
2.       Disposisi : Distribusi
» perpindahan obat dari sirkulasi sistemik ke jaringan
Eliminasi → Biotranformasi : perubahan obat mjd metabolit
                         Ekskresi



    Macam- macam biotransformasi
Biotransformasi : peristiwa yang membutuhkan energi.
-          Anabolisme
Senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks (butuh energi)
-          Katabolisme
Senyawa komplek menjadi senyawa sederhana (menghasilkan energi)

Biotransformasi terjadi sebagian besar di hati
Biotranformasi sering juga disebut detoksikasi karena dapat menghilangkan efek toksik.

Aneka peristiwa yang dialami obat dalam tubuh :
Liberasi = Pelepasan
Absorpsi                = Penyerapan
Distribusi               = Penyebaran
Metabolisme        = Perubahan hayati
Ekskresi = Pengeluaran
Respon  = Tanggapan

Transport
» perpindahan obat dari suatu tempat ke tempat lain yang disertai penembusan membrane biologi.

Biotransport
» terjadi dalam peristiwa absorpsi, distribusi dan ekskresi. Metabolisme tidak mengalami biotransport.





                                ABSORPSI

Absorpsi adalah perpindahan obat dari tempat aplikasi (pemberian) ke dalam sirkulasi sistemik (peredaran darah).
Sasaran proses absorpsi → sirkulasi sitemik → pembuluh darah.

Intra vascular       →            intra vena, intra arteri, intra kardial
Tidak mengalami proses absorpsi, karena langsung menuju pembuluh darah.
                                →            Digunakan untuk obat-obat yang sukar di absorpsi

Tempat absorpsi obat
                Bukal (mulut)                                       Peritoneal (rongga perut)
                Sub lingual (bawah lidah)                  Okular (mata)
                Gastrointestinal (sal. Cerna)              Nasal (hidung)
                Kutan (kulit)                                         Pulmonal (Paru)
                Muscular (otot)                                    Rektal

ü  Salah satu factor yang mempengaruhi absorpsi obat adalah jumlah pembuluh darah setempat
ü  Jumlah pembuluh darah setempat di muscular > kutan, maka absorpsi di muscular lebih cepat.
ü  Pada mata, jumlah pembuluh darahnya banyak sehingga absorpsinya cepat.

 Ex :        Insulin
            Merupakan obat yang absorpsinya lambat, sehingga diberikan secara sub kutan (dibawah kulit)
            Jika diberikan per oral → karena insulin merupakan protein, maka akan mengalami denaturasi oleh enzim-enzim pencernaan yang ada di lambung.
            Jika di berikan secara intra vena atau intra muscular, akan lebih cepat mengalami eliminasi ( mudah di keluarkan).







1 komentar: