Jumat, 27 September 2013

Pengawasan obat-obatan dan makanan

Badan Pengawas Obat dan Makanan atau disingkat Badan POM adalah sebuah lembaga di Indonesia yang bertugas mengawasi peredaran obat-obatan dan makanan di Indonesia.
SUDAH menjadi tugas Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) melakukan pengawasan terhadap peredaran makanan di tengah masyarakat. Setiap tahun, memasuki dan ketika Ramadhan telah berjalan POM mulai melakukan pengawasan. Pada awal Ramadhan ini, BPOM sudah melakukan pengambilan sampel di sejumlah pasar pabukoan untuk diperiksa di laboratorium.
Ratusan sampel diambil di delapan pasar pabukoan yaitu Pasar Siteba, Lubuk Buaya, Alai, Bandar Buat, serta Pasar Baru. Pada razia tahun lalu, dari total 125 sampel yang diuji ditemukan 35 sampel mengandung zat-zat yang membahayakan kesehatan.
BPOM tidak memberikan tindakan tegas kepada para pedagang. Hanya diberikan tindakan persuasif berupa pemberitahuan untuk tidak boleh menjual barang serupa.
Dalam Ramadhan penting dilakukan pengawasan terhadap pabukoan yang dipasarkan di sejumlah tempat. Bahkan kalau bisa, hasil pengecekan sampel di laboratorium segera diumumkan dan secepatnya mengingatkan pedagang untuk tidak mencapur makanan yang dijual dengan zat berbahaya. Jika dibiarkan, dikhawatirkan masyarakat dirugikan.
Pedagang mengambil untung di atas penderitaan orang lain. Kesehatan masyarakat menjadi terganggu, hanya gara-gara pabukoan.
Kita berpikiran positif saja, jika pedagang tidak mengatahui mana saja bahan yang boleh dijadikan makanan. Mereka masih buta akan pengetahuan zat berbahaya.
Seperti rodamin B. Banyak pedagang yang tidak mengetahui kalau zat ini berbahaya bagi kesehatan. Rodamin B banyak digunakan untuk industri cat, tekstil dan kertas. Bahan ini yang dipakai pedagang untuk pewarna makanan.
Kalau saja makanan dari zat ini dikonsumsi masyarakat, bisa menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan. Bahkan rodamin B merupakan zat yang memicu terjadinya kanker. Memberikan pengetahuan kepada pedagang tentang bahan berbahaya itu penting. Jangan sampai mereka karena ketidaktahuan tersebut membuat makanan yang bisa merusak kesehatan. Pasa pabukoan merupakan rutinitas tahunan bagi para pedagang. Boleh dikatakan yang menjual makanan pabukoan itu pedagang musiman.
Edukasi kepada para pedagang ini pengetahuan tentang bahan makanan ini. Apa yang dilakukan BPOM dengan mengambil langkah persuasif juga perlu didukung. Sebab dengan melakukan penindakan kepada mereka, tidak menyelesaikan masalah.
Malah memberikan masalah kepada para pedagang ini.
Apalah daya mereka kalau diberikan sanksi. Apalagi saat ini mereka hanya mengejar secuil keuntungan dari sulitnya perekonomian. Berlebaran orang, berlebaran pula mereka ini. Dapat keuntungan hanya untuk membeli baju batu anak istri.
Tapi pedagang jangan pula tidak menurut dengan imbauan BPOM. Jika sudah diberikan pengetahuan akan campuran zat berbahaya bagi kesehatan, jangan melakukannya lagi.
Cukuplah sampai di saat BPOM memberikan edukasi menjual makanan berbahaya. Sebab, jika tetap bertahan dengan bahan itu, masyarakat pembeli bisa dirugikan. Selain itu, untung yang dikejar jadi tidak bisa didapat, karena masyarakat enggan membelinya. Pedagang pun yang rugi jadinya. Sudah habis waktu dan modal karena menjual makanan berbahaya.(singgalang)
Fungsi
Badan POM berfungsi antara lain:
1. Pengaturan, regulasi, dan standardisasi
2. Lisensi dan sertifikasi industri di bidang farmasi berdasarkan Cara-cara Produksi yang Baik
3. Evaluasi produk sebelum diizinkan beredar
4. Post marketing vigilance termasuk sampling dan pengujian laboratorium, pemeriksaan sarana produksi dan distribusi, penyidikan dan penegakan hukum.
5. Pre-audit dan pasca-audit iklan dan promosi produk
6. Riset terhadap pelaksanaan kebijakan pengawasan obat dan makanan;
7. Komunikasi, informasi dan edukasi publik termasuk peringatan publik.
Kepala Badan POM yang sekarang adalah Dra. Kustantinah, Apt, MAppSc yang diangkat sejak 12 Januari 2010 oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, DR. PH. pada hari Selasa, 12 Januari 2010
Pengaruh Makanan Terhadap Kesehatan
- Malnutrisi (under atau over nutrition)
- Penyakit-penyakit allergi
- Keracunan makanan (mikroorganisme, bahan tambahan makanan)
Fokus Perhatian Dalam Lingkup Kesehatan
Lingkup higiene dan sanitasi makanan yang masuk dalam perhatian bidang Kesehatan adalah mengusahakan makanan tidak mengandung zat atau bahan yang dapat membahayakan kehidupan manusia
Pengawasan Makanan Di Indonesia
Makanan berlabel diawasi dan dikendalikan BPOM-RI
Makanan tidak berlabel oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota
Prinsip Pengawasan Makanan (Rumus 3-E)
n Engineering
- Perundangan
- Peraturan
n Education
- Pemberian informasi
- Penyuluhan dan Pendidikan
n Enforcement
- Teguran 1, 2, 3.
- Peringatan keras
- Tutup sementara
- Cabut ijin operasi/produksi
- Perdata/Pidana
Sistem Pengawasan Makanan Oleh Pemerintah Indonesia
n Ijin produksi diberikan dari Departeman Perindustrian, Ditjen Aneka Industri
n Pengawasan thd proses produksi di lakukan oleh siapa ?
n Hasil produksi makanan berlabel diawasi oleh BPOM-RI, sedangkan makanan tidak berlabel oleh Dinas Kesehatan Kab/kota
Pengawasan Penuh oleh BPOM-RI
n Ijin produksi, Pengawasan proses produksi, dan hasil produksi industri berikut ini sepenuhnya wewenang BPOM-RI :
- Obat - Kosmetika
- Obat tradisional - Narkotika
- Alat kesehatan - Minuman keras
Sistem Pengawasan Makanan Oleh BPOM-RI
n Pemberian Nomer Registrasi BPOM-RI
- Makanan/Minuman : MD (dalam), ML (import) 12 digits
- Obat-obatan : D (dalam), DL (obat import)
- Kosmetika : CD (dalam), CL (kosmetik import)
- Alat kesehatan : KD (dalam), KL (alat import)
- Obat tradisional : TR
n Melakukan uji laboratorium sampel makanan
- Uji kandungan (komposisi) gizi
- Uji fisika kimia
- Uji mikrobiologi
- Uji bahan berbahaya dan beracun
Pengawasan Makanan Secara Nasional
n Sampel makanan/minuman diambil secara acak dari pabrik atau dibeli di pasar bebas tanpa setahu pabrik (harus ada alokasi dana)
n Dilakukan uji laboratorium di Balai POM di masing-masing regional, kalau perlu dilakukan rujukan untuk konfirmasi ke BPOM-RI di Jakarta
Sistem Pengawasan Makanan Tidak Berlabel Oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
n Pemberian penyuluhan bagaimana mengolah makanan yang higienis sehingga layak untuk dijual dan dikonsumsi masyarakat stl itu beri nomer registrasi SPIRT …./…./…..(no urut/kode prop-kab/tahun)
n Pemasangan plakard higiene sanitasi (Placard of Hygiene and Sanitation) pada Rumah Makan dan Restaurant : Grade A (very good), B (good), C (fair) yang berlaku 12 bulan
Peraturan Perundangan tentang Makanan
Pokok-Pokok Yang Dimuat :
n Hal-hal yang dilarang dan sanksi thd pelanggaran
n Hal-hal yang bersifat membina produsen agar memproduksi makanan yang memenuhi persyaratan
n Indonesia saat ini sudah mempunyai Undang-Undang No. 7 Tahun 2003 tentang Pangan, dan peraturan pokok dalam pengawasan makanan adalah Permenkes RI No. 329/Menkes/Per/VII/76 tentang Produksi dan Peredaran Makanan (perlu diperbaharui dengan mengacu UU No.7 Th. 2003)
Beberapa Peraturan Perundangan tentang Makanan yang perlu diketahui
n Undang-Undang No. 9 Th. 1960 ttg Pokok-Pokok Kesehatan
n Undang-Undang No. 2 Th. 1966 ttg Higiene
n Undang-Undang No 11 Th. 1962 ttg Higiene untuk Usaha-Usaha Bagi Umum
n Ordonansi Bahan-Bahan Berbahaya (STBL 1949 No.377)
n Undang-Undang No. 10 Th. 1961 ttg barang menjadi Undang-Undang
n Undang- Undang No. 23 Th 1992 Tentang Kesehatan
n Undang-Undang No. 7 Th. 1996 (2003: ?) Tentang Pangan
Beberapa Peraturan/Keputusan Menteri tentang Makanan
n Permenkes RI No.329/Menkes/Per/VII/1976 tentang produksi dan peredaran makanan
n Kepmenkes RI No.23/Menkes/SK/I/1978 tentang pedoman cara produksi yang baik untuk makanan
n Kepmendag RI No. 314/Kp/VIII/1974 tentang peredaran import dan eksport obat, makanan minuman, alat kesehatan dan alat kecantikan hrs didaftarkan ke Depkes
n Permenkes RI No.382/Menkes/Per/VI/1989 tentang pendaftaran makanan
n Kepmenkes RI No.02912/B/SK/IX/1986 tentang penyuluhan bagi perusahaan makanan industri rumah tangga
n Kep.Men Kes RI no.924/Menkes/SK/VIII/1996 tentang (?)
Beberapa Peraturan tentang Label/Penandaan dan Periklanan
n Permenkes RI No.79/Menkes/Per/III/1979 tentang label dan periklanan
n SK Dirjen POM No. 01323/B/SKV/1985 tentang petunjuk pelaksanaan Permenkes RI No.180/Menkes/Per/IV/1985 tentang makanan kadaluwarsa
n Permenkes RI No.76/Menkes/Per/II/1975 tentang ketentuan peredaran dan penandaan susu kental manis
n Permenkes RI No. 280/Menkes/Per/XI/1976 tentang ketentuan peredaran dan penandaan makanan mengandung bahan yang berasal dari babi
n SKB Menkes 252/Menkes/SKB/VII/1980 dan Menpen No. 122/Kep/Menpen/1980 tentang Pengendalian dan Pengawasan Iklan Obat, Makanan, Minuman, Kosmetika dan Alat kesehatan
n SK.Ka.BPOM no.HK.000552.4321 ttg Pedoman Umum Pelabelan Produk Pangan ttgl 4 Desember 2003
Beberapa Peraturan tentang Bahan Tambahan Makanan (BTM)
n Permenkes RI No.7722/Menkes/Per/IX/1988 tentang Bahan Tambahan Makanan (BTM)
n Permenkes RI No. 208/Menkes/Per/IV-B/1985 tentang Pemanis Buatan (yang diijinkan hanya Aspartam, Sakarin, Siklamat, dan Sorbitol)
Pemecahan Masalah
n Undang-Undang tentang Makanan mutlak diperlukan agar lebih efektif dalam pelaksanaan pengawasan makanan
n Sanksi thd pelanggaran lebih kuat termasuk tuntutan pidana akan tidak sulit dilaksanakan
n Perlu diatur secara jelas kewenangan masing-masing Departemen dalam pengawasan makanan di Indonesia
Upaya Melindungi Pangan yg Dapat Merugikan dan Membahayakan Kesehatan
1. Melakukan Pembinaan terhadap Produsen Makanan Minuman
2. Sosialisasi pada Konsumen & Distr Makanan minuman
3. Sampling Makanan Jajanan Anak Sekolah
4. Penyuluhan terhadap Guru-guru Sekolah
5. Pembinaan thd Petugas Lintas Progr/Linsek
6. Monev thd Produsen Makanan minuman IRT
7. Membuka Sentra Informasi Keracunan (SIKER)
Pemalsuan Makanan
n Pemalsuan merek dagang dan pemalsuan bh makanan
n Pemalsuan bh makanan rusak / busuk yang dapat menimbulkan penyakit dengan cara :
- Menghilangkan bau busuk
- Memberi kesegaran palsu
- Mengolah kembali
- menambah bahan kimia ttt
n Di Indonesia pengawasan makanan dilakukan oleh Badan POM Republik Indonesia (sebelumnya adalah DitJen POM DepKes RI)
Makanan dianggap tidak memenuhi syarat kesehatan dan tidak dapat dipasarkan apabila :
n Mengandung racun dan zat lain yg membahayakan kes
n Penambahan bh yg bersifat racun seperti pengawet, pemanis dan pewarna yang bersifat racun
n Bahan makanan yg kadaluwarsa
n Berasal dari hewan sakit atau mati karena sakit
n Pengolahannya tidak memenuhi syarat higiene dan sanitasi
Penjamah Makanan
n Penjamah mkn hrs punya hasil pemeriksaan darah untuk Hepatitis A IgG atau Antibodi Total thd Hepatitis A;
n Apabila hasilnya positif, berarti memiliki kekebalan seumur hidup dan tak memerlukan tindakan medis;
n Jika hasilnya negatif, hrs vaksinasi thp Hepatitis A;
n Penjamah mkn hrs dapat vaksinasi Typhus abd dgn booster setiap 3 tahun sekali;
n Penjamah mkn setiap tahun harus medapatkan pemeriksaan tinja mikrodkopis : telur cacing, kista, parasit, dan biakan tinja untuk kuman Salmonella, serta X-foto paru;

Materia Medika dan Terapi

                                                                                                                                                                  bab . Sedativ  
Definisi

Sedatif adalah obat yang menimbulkan depresi ringan susunan saraf pusat (SSP) dan tidak sampai menyebabkan tidur, hanya menjadi lebih tenang karena kepekaan korteks serebri berkurang (Ganiswarna,1981).

Sedatif berfungsi menurunkan aktivitas, mengurangi ketegangan, dan menenangkan penggunanya. Keadaan sedasi juga merupakan efek samping dari banyak obat yang khasiat utamanya tidak menekan SSP, misalnya antikolinergika (Tjay, 2002).

Suatu bahan sedatif (anxiolytic) yang efektif harus dapat mengurangi rasa cemas dan mempunyai efek menenangkan dengan sedikit atau tanpa efek terhadap fungsi-fungsi mental dan motoris. Derajat depresi sistem saraf pusat yang disebabkan oleh suatu sedative harus minimum dengan konsentrasi efikasi terapeutik (Katzung, 2002).

Hipnotika atau obat tidur adalah zat-zat yang dalam dosis terapi diperuntukkan meningkatkan keinginan faali untuk tidur dan mempermudah atau menyebabkan tidur. Lazimnya obat ini diberikan pada malam hari. Bilamana zat-zat ini diberikan pada siang hari dalam dosis yang lebih rendah untuk tujuan menenangkan, maka dinamakan sedative (obat-obat pereda). Oleh karena itu, tidak ada perbedaan yang tajam antara kedua kelompok obat ini (Tjay, 2002).

Sedative berkhasiat menekan SSP. Bila digunakan dalam dosis yang meningkat, suatu sedativum, misalnya fenobarbital, akan menimbulkan efek berturut-turut peredaan, tidur, dan pembiusan total (anastesi); sedangkan dosis yang lebih besar lagi; koma, depresi pernapasan, dan kematian. Bila diberikan berulang kali untuk jangka waktu yang lama, senyawa ini lazimnya menimbulkan ketergantungan dan ketagihan (Tjay, 2002).

Pengobatan masalah-masalah tidur

Keluhan insomnia meliputi variasi yang luas dari masalah tidur yang termasuk kesulitan memulai tidur, sering terjaga, tidur terlalu singkat, dan tidur yang tidak membuat tubuh menjadi segar. Insomnia merupakan keluhan serius yang memerlukan evaluasi yang hati-hati untuk mengetahui penyebabnya (organis, psikologis, situasional, dan lain-lain) yang kemungkinan dapat ditangani tanpa obat-obat sedatif. Pengobatan nonfarmakologis yang kadang-kadang berguna, termasuk diet dan latihan yang tepat, menghindari stimulan sebelum tidur, memastikan tempat tidur yang nyaman, dan istirahat yang teratur setiap malam.

Penggolongan Obat-obat Sedatif (Tjay, 2002) :

§     Barbiturat : fenobarbital, butobarbital, suklobarb, dan lain-lain. Penggunaannya sebagai sedative-hipnotika kini praktis sudah ditinggalkan berhubung adanya zat-zat benzodiaepin.
§     Benzodiaepin : temazepam, nitrazepam, flurazepam, dan flunitrazepam: triazolam, estazolam, dan midazolam.
Meski benzodiazepine telah dipilih sebagai bahan untuk menangani sebagian besar keadaan kecemasan dan insomnia, efek farmakologisnya yang meliputi sedasi dan rasa kantuk pada siang hari, depresi sinergistik dari sistem saraf pusat dengan onat-obat lain (terutama alkohol), kemungkinan kebergantungan psikologis dan fisiologis akibat penggunaan yang berulang kali. Obat-obat anticemas yang bekerja melalui sistem non-GABA-ergik mungkin kurang memilki kecenderungan ketergantungan obat. Beberapa nonbenzodiazepin baru, termasuk buspirone, memiliki karakteristik tersebut (Katzung, 2002).

Selain obat-obat sintesis ataupun pengobatan nonfarmakologis yang telah disebutkan diatas, sedatif juga dapat diatasi dengan pengobatan secara tradisional yaitu dengan menggunakan tumbuhan-tumbuhan obat. Adapun tumbuh-tumbuhan obat yang dimaksud antara lain sebagai berikut :

Bawang Putih (Allium sativum) (MMI, 1995)

Simplisia : Allii Sativi Bulbus

Bawang putih mengandung Tanin < 1% minyak atsiri, dialilsulfida, aliin, alisin, enzim aliinase, vitamin A, B, dan C.

Standardisasi simplisia :

Kadar Abu : Tidak lebih dari 3%
KAdar abu yang tak larut dalam asam : Tidak lebih dari 1%
Kadar sari yang larut dalam air : Tidak kurang dari 5%
Kadar sari yang larut dalam etanol : Tidak kurang dari 4%.

Ki Saat (Valeriana officinalis) (Hariana, 2007)

Simplisia : Valerianae Herba

Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam ki saat diantaranya minyak atsiri yang berisi ester borneol (campuran asam valerianat, butirat, asetat, dan formiat), terpen, dipenten, terpinoel, bonilalkohol, alkaloida-alkaloida katinina, dan valerianina, zat penyamak, lemak serta abu.

Cara penggunaan

Gelisah : Tumbuk sedikit akar kisaat, lalu tambahkan air minum secukupnya. Saring air, lalu minum sekaligus satu kali sehari.

Lamtoro (Leucaena glauca) (Hariana, 2007)

Simplisia : Leucaena Folium, Leucaena Semen

Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam daun lamtoro diantaranya protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, serta vitamin (A, B1, dan C). Bijinya mengandung mimosin, leukanin, protein, dan leukanol.

Cara penggunaan

Susah tidur karena gelisah. Rebus 10 g seluruh tumbuhan lamtoro dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Minum sekaligus satu kali sehari saat hangat.

Lenglengan (Indigofera tinctora) (Hariana, 2007)

Simplisia : Indigoferae Folium

Daun lenglengan mengandung saponin, flavonoid, tannin, dan minyak atsiri.

Cara penggunaan

Gelisah : Cuci bersih 1 lembar daun lenglengan segar, giling halus, lalu tambahkan 1 cangkir air bersih. Basahi handuk kecil dengan menggunakan air daun lenglengan tersebut untuk mengompres kepala tiga kali sehari.

Sukar tidur : Cuci bersih 15 g daun lenglengan segar, lalu rebus dengan 2 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin saring  air rebusan, lalu bagi menjadi 2 bagian untuk diminum pagi dan sore hari.

Sukar tidur dan rasa gelisah (untuk isi bantal : Masukkan daun lenglengan kering ke dalam bantal. Gunakan bantal daun lenglengan untuk tidur seperti menggunakan bantal biasa.

Kangkung (Ipomoea aquatica) (Dalimartha, 2006)

Simplisia : Ipomoeae aquatica Herba (Herba kangkung)

Kangkung mengandung protein, mineral (kalsium, fosfor, besi), Vitamin (A, B1, C, karoten), hentriakontan, dan sitosterol.

Cara penggunaan

Sulit tidur : Cuci batang dan daun kangkung. Rebus dan makan sebagai lalapan. Bisa juga ditumis dan dimakan bersama nasi pada waktu makan malam.

Melati (Jasminum sambac) (Hariana, 2007)

Simplisia : Jasmini Herba

Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam melati diantaranya asam format, asam asetat, asam benzoat, linalol, asam salisilat, benzyl linalol ester, metyl linalool ester, benzyl alcohol, indol, metyl anthranilate, sesquerterpene, sesquertenalkohol, phytol, isophytal, phytilasetat, hexenil benzoate, metyl palmitat, methyl linoleat, geranine linaloal, jasmon, dan livalylasetat.

Cara penggunaan

Susah tidur : Cuci bersih 1-1,5 g akar melati segar, giling, lalu tambahkan ½ cangkir air matang. Saring airnya, lalu minum sekaligus satu kali sehari.

Pala (Myristica fragrans) (Hariana, 2007)

Simplisia : Myristica Herba

Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam pala diantaranya saponin, polifenol, flavonoid, dan minyak terbang.

Cara penggunaan

Susah tidur (insomnia) : Cuci bersih 5 g biji pala, 10 butir biji teratai, dan 5 butir biji angco yang telah dibuang kulitnya. Rebus semua bahan dengan 600 ml air sampai tersisa 300 ml. Minum sekaligus satu kali sehari saat hangat, sedangkan biji teratai dan angconya dapat dimakan.

Sawi Langit (Vernonia cinerea) (Hariana, 2006)

Simplisia: Vernoniae Herba

Cara penggunaan

Insomnia : Cuci bersih 10-15 g tanaman kering (setara dengan 50 g tanaman segar). Rebus tanaman dengan 4 gelas air sampai mendidih dan tersisa 2 gelas. Saring hasil rebusan setelah dingin. Minum ramuan itu 2 kali sehari, masing-masing 1 gelas.

Umyung (Gynura aurantiaca) (Hariana, 2006)

Simplisia : Gynurae folium
Kandungan kimia umyung sudah diketahui antara lain saponin, flavonoida, dan polifenol.

Cara penggunaan

Penenang : Sepuluh gram daun segar dicuci bersih, lalu ditumbuk sampai lumat. Tempelkan di dahi.

Kayu Putih (Melaleuca leucadendron) (Hariana, 2007)

Simplisia : Melaleuca kortex

Kayu putih mengandung lignin, melaleucin, serta minyak atsiri yang terdiri dari sineol 50-65%, alpha-terpineol, valeraldehida, dan benzaldehida.

Cara penggunaan

Insomnia : Potong-potong 9 g kulit kayu putih kering lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring air rebusannya lalu minum dua kali sehari masing-masing ½ gelas.

Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius) (Dalimartha, 2006)

Simplisia : Pandanis Folium (Daun Pandan)

Daun Pandan mengandung alkaloida, saponin, flavonoida, tannin, polifenol, dan zat warna.

Cara penggunaan

Gelisah : Daun pandan segar sebanyak 2 lembar dicuci lalu diiris tipis-tipis. Seduh dengan segelas air panas. Setelah dingin disaring, minum sekaligus. Lakukan 2-3 kali sehari, sampai tenang.

Kubis Bunga (Brassica oleracea) (Dalimartha, 2006)

Simplisia : Brassica botrytis Flos (Kubis bunga)

Kubis bunga mengandung air, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, besi, natrium, kalium, Vitamin (A,C, serta sejumlah kecil tiamin, riboflavin, dan niacin). Selain itu, juga mengandung senyawa sianohidroksibutena (CHB), sulforafan, dan iberin.

Cara penggunaan  

Gelisah : Kubis bunga dapat dimakan langsung sebagai lalap rebus.
Putri Malu (Mimosa pudica) (Dalimartha, 2006)

Simplisia:  Mimosae pudicae Herba (Herba putri malu)

Kandungan kimia tannin, mimosin, dan asam pipekolinat

Cara penggunaan

Sulit tidur :  Cuci 30 g herba putri malu segar, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sebelum tidur.
Sediakan bahan segar herba putrid malu dan sawi langit (masing-masing 15 g), dan 30 g calincing segar (Oxalis corniculata L.). Cuci bahan-bahan, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sebelum tidur.

Asam (Tamarindus indica) (Dalimartha, 2006)

Simplisia : Tamarindi Folium (Daun asam)

Daun mengandung sitexin, isovitexin, orientin, isoorientin, 1-malic acid, tannin, glukosida, dan peroksidase.

Cara penggunaan

Sulit tidur : Keringkan daun asam dan digunakan untuk mengisi bantal. Sewaktu tidur, gunakan bantal daun asam tadi sebagai bantal kepala.

Bunga Pagoda (Clerodendrum japonicum) (Dalimartha, 2006)

Simplisia :

Clerodendri japonica Radix (Akar bunga pagoda), Clerodendri japonici flos (Bunga pagoda).

Bahan kimia yang terkandung dalam tumbuhan bunga pagoda belum banyak diketahui (Hariana, 2006)

Cara penggunaan

Susah tidur : Keringkan akar atau bunga pagoda secukupnya, lalu giling untuk dijadikan serbuk. Ambil satu sendok the serbuk tadi, lalu masukkan ke dalam satu sedoki arak manis. Aduk rata, lalu minum sekaligus pada malam hari menjelang tidur (Dalimartha, 2006).

Susah tidur (insomnia) :  Rebus 30-90 g akar kering dan 15 g jahe dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum 2 kali sehari masing-masing setengah gelas (Hariana, 2006).


Fitokimia Farmasi dan sediaan Fitofarmaka

Fitokimia  sediaan fitofarmaka & sediaan galenika

Metabolisme

Metabolisme merupakan modifikasi senyawa kimia secara biokimia di dalam organisme dan sel.
Metabolisme mencakup sintesis (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) molekul organik kompleks.
Metabolisme biasanya terdiri atas tahapan-tahapan yang melibatkan enzim, yang dikenal pula sebagai jalur metabolisme.
Metabolisme total merupakan semua proses biokimia di dalam organisme. Metabolisme sel mencakup semua proses kimia di dalam sel. Tanpa metabolisme, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup.
Produk metabolisme disebut METABOLIT. Cabang biologi yang mempelajari komposisi metabolit secara keseluruhan pada suatu tahap perkembangan atau pada suatu bagian tubuh dinamakan METABOLOMIKA.
Berdasarkan pembentukannya dibagi 2 jenis yaitu

METABOLIT PRIMER & METABOLIT SEKUNDER
METABOLIT PRIMER
Merupakan Fundamental Building Block Kehidupan/Makhluk Hidup dan secara langsung terlibat  dlm proses metabolisme utama Misal : karbohidrat, protein, lemak

METABOLIT SEKUNDER
Tidak memiliki fungsi untuk pertumbuhan & perkembangan secara langsung, tetapi penting utk kelangsungan hidup dan interaksi dg lingkungan Misal : terpenoid, alkaloid, flavonoid - Karakteristik                    metabolit sekunder 
Tidak esensial bagi pertumbuhan & perkembangan makhluk hidup
Ditemukan dlm bentuk yg unik dan berbeda-beda antara spesies yg 1 dg lainnya
Tidak selalu dihasilkan, tetapi hanya pada saat dibutuhkan saja atau pd fase-fase tertentu
Fungsi utk berinteraksi dg lingkungan misalnya utk mempertahankan diri dr lingkungan yg kurang menguntungkan
Klasifikasi metabolit sekunder

Tiga kelompok utama:
TERPENOID (mengandung C dan H)
contoh: monoterpena, seskuiterpena, diterpena, triterpena dan polimer terpena
FENOLIK (terbuat dr gula sederhana dan memiliki oksigen dan cincin benzena)
contoh: asam fenolat, kumarin, lignin, flavonoid dan tanin
Senyawa-senyawa yg mengandung NITROGEN
contoh: alkaloid dan glukosinolat
manfaat
Mempertahankan diri/survival
Berkompetisi
Misal:
Zat alelopati seperti tanin, quinon dan flavonoid membuat tanaman lain tidak dpt tumbuh di sekitarnya
Aspirin merupakan produk obat dr metabolit sekunder asam salisilat
Pestisida dan insektisida misalnya rotenon dan rotenoid
Tanaman tembakau dapat membentuk asam salisilat sebagai antibodi. Bila tembakau terkena virus maka produksi asam salisilat akan tinggi dan dalam tembakau dapat melakukan proses metilasi pada as salisilat menjadi metil salisilat.
Tanaman tidak dapat berpindah tempat. Misal tanaman pada lahan yang tercemar, agar tetap survive maka akan membentuk metabolit sekunder.

Fitokimia = phytochemical
berasal dari kata phyto dan chemical
phyto = tumbuhan atau tanaman
chemical = zat kimia
FITOKIMIA = zat kimia yg terdapat     pd tumbuhan
Fitokimia=fitonutrien
Dlm arti luas : segala jenis zat kimia atau nutrien yg diturunkan dr sumber tumbuhan, temasuk sayuran dan buah-buahan
Dlm arti sempit: senyawa yg ditemukan pd tumbuhan yg tidak dibutuhkan utk fungsi normal tubuh, tetapi memiliki efek menguntungkan bagi kesehatan dan memiliki peran aktif dlm pencegahan penyakit
Ketiadaan zat2 ini tidak akan mengakibatkan penyakit defisiensi
Fitokimia termasuk metabolit sekunder
Karakteristik fitokimia
Metabolit sekunder
Pasti terkandung dalam setiap tumbuhan
Dapat memberikan citarasa, aroma atau warna khas pada tumbuhan tersebut
Ada sekitar 30 ribu jenis fitokimia yg telah ditemukan, dan sekitar 10 ribu terkandung dlm makanan
Sumber : sayuran, buah-buahan, serealia, kacang-kacangan & biji-bijian
khasiat
antioksidan
antimikroba
antitrombotik
mengatur tekanan darah
mengatur kadar gula darah
antioksidan
Menstabilkan sel, efeknya mencegah penuaan
Membantu melawan kerusakan akibat radikal bebas dan molekul yg melemahkan sistem kekebalan tubuh
Membantu mencegah kanker, penyakit jantung dan kondisi lain yg merugikan kesehatan
Anti-inflamasi
Menurunkan kadar kolesterol dlm darah
Sumber fitokimia
Buah-buahan: apel, aprikot, alpukat, pisang, ceri, jeruk, anggur, kiwi, lemon, mangga, melon, jeruk, pepaya, persik, pir dan plum
Serealia: jagung, gandum, beras merah, dan benih gandum
Kacang-kacangan dan biji-bijian: kacang hijau, biji wijen, dan kedelai
Sayuran: Asparagus, buncis, bit, brokoli, kubis brussel, kol, wortel, seledri, kembang kol, jagung, terung, sayuran hijau gelap dan selada, jamur, bawang, cabe, kentang, labu,  tomat, dan lainnya
Sekilas hnrc
HNRC(Human Nutrition Research Center on Aging)
HNRC memberi nilai pada 60 buah-buahan dan sayuran yg berpotensi menjadi antioksidan
Buah dengan skor tertinggi dalam studi HNRC adalah blueberry, kemudian stroberi, plum, dan kismis
Makanlah buah dan sayuran berwarna biru, merah, ungu, oranye, kuning, dan hijau

Delapan Kelas Utama fitokimia
Terpenoid atau Isoprenoid
Polifenol
Glukosinolat
Fitosterol
Kapsaisin
Klorofil
Betalain, betanin, betain
Pektin
Terpenoid atau isoprenoid
Terbagi dalam 2 kelas utama yaitu Karatenoid dan Non Karatenoid
Karatenoid bermanfaat utk kesehatan mata
Terdapat padd buah-buahan yg berwarna kuning sampai merah
Skrining fitokimia
Alkaloid
Tanin
Saponin
Kardenolin/bufadienol
Flavonoid
Antrakuinon
Steroid
Kumarin
Metode pemisahan
 (Referensi Rina Wahyu Suprihatin, S. Si)
§   Pengertian
§   suatu cara yang digunakan untuk memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau skelompok 
  senyawa yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala 
  laboratorium maupun skala industri
§   Tujuan
§   Mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari suatu campuran, sering disebut sebagai 
   pemurnian
§   Mengetahui keberadaan suatu zat dalam suatu sampel (analisis laboratorium)
§   Berdasar                                 Tahap Proses Pemisahan
§   Metode Pemisahan Sederhana
§   Metode Pemisahan Kompleks
§   Metode Pemisahan Sederhana
§   metode yang menggunakan cara satu tahap. Proses ini terbatas untuk memisahkan campuran atau 
   larutan yang relatif sederhana.
§   Metode Pemisahan Kompleks
§   Memerlukan beberapa tahapan kerja, diantaranya penambahan bahan tertentu,pengaturan proses 
   mekanik alat, dan reaksi-reaksi kimia yang diperlukan
§   Metode ini biasanya menggabungkan dua atau lebih metode sederhana
§   Contohnya, pengolahan bijih dari pertambangan memerlukan proses pemisahan kompleks
§   Agar tidak salah memilih metode, ada beberapa faktor yg harus diperhatikan
§   Keadaan zat yang diinginkan terhadap campuran, apakah zat ada di dalam sel makhluk hidup, apakah 
    bahan terikat secara kimia, dan sebagainya
§   Kadar zat yang diinginkan terhadap campurannya, apakah kadarnya kecil atau besar
§ Sifat khusus dari zat yang diinginkan dan campurannya, misalnya zat tidak tahan panas, mudah 
   menguap, kelarutan terhadap pelarut tertentu, titik didih, dan sebagainya
§   Standar kemurnian yang diinginkan. Kemurnian 100% memerlukan tahap yang berbeda dengan 96%
§   Zat pencemar dan campurannya yang mengotori beserta sifatnya
§   Nilai guna zat yang diinginkan, harga, dan biaya proses pemisahan
§   Dasar Pemisahan Campuran
§   Ukuran partikel
§   Titik didih
§   Kelarutan
§   Pengendapan
§   Difusi
§   Adsorbsi
§   Ukuran partikel
§   Bila ukuran partikel zat yang diinginkan berbeda dengan zat yang tidak diinginkan (zat pencampur) 
   dapat dipisahkan dengan metode filtrasi (penyaringan)
§   Jika partikel zat hasil lebih kecil daripada zat pencampurnya, maka dapat dipilih penyring atau media 
   berpori yang sesuai dengan ukuran partikel zat yang diinginkan
§   Partikel zat hasil akan melewati penyaring dan zat pencampurnya akan terhalang.
§   Titik didih
§   Bila antara zat hasil dan zat pencampur memiliki titik didih yang jauh berbeda dapat dipishkan dengan 
   metode destilasi
§   Apabila titik didih zat hasil lebih rendah daripada zat pencampur, maka bahan dipanaskan antara suhu 
   didih zat hasil dan di bawah suhu didih zat pencampur
§   Zat hasil akan lebih cepat menguap, sedangkan zat pencampur tetap dalam keadaan cair dan sedikit 
   menguap ketika titik didihnya terlewati
§   Proses pemisahan dengan dasar perbedaan titik didih ini bila dilakukan dengan kontrol suhu yang            ketat akan dapat memisahkan suatu zat dari campuranya dengan baik, karena suhu selalu dikontrol          untuk tidak melewati titik didih campuran.
§   Kelarutan
§   Suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat mungkin larut dalam 
   pelarut A tetapi tidak larut dalam pelarut B, atau sebaliknya
§ Secara umum pelarut dibagi menjadi dua, yaitu pelarut polar, misalnya air, dan pelarut nonpolar 
   (disebut juga pelarut organik) seperti alkohol, aseton, methanol, petrolium eter, kloroform, dan eter
§  Dengan melihat kelarutan suatu zat yang berbeda dengan zat-zat lain dalam campurannya, maka kita 
   dapat memisahkan zat yang diinginkan tersebut dengan menggunakan pelarut tertentu.
§   Pengendapan
§   Suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam suatu campuran atau larutan 
    tertentu
§    Zat-zat dengan berat jenis yng lebih besar daripada pelarutnya akan segera mengendap
§   Jika dalam suatu campuran mengandung satu atau beberapa zat dengan kecepatan pengendapan yang 
  berbeda dan kita hanya menginginkan salah satu zat, maka dapat dipisahkan dengan metode 
   sedimentasi atau sentrifugasi
§   Namun jika dalam campuran mengandung lebih dari satu zat yang akan kita inginkan, maka digunakan 
   metode presipitasi. Metode presipitasi biasanya dikombinasi dengan metode filtrasi.
§   Difusi
§   Dua macm zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi (bergerak mengalir dan 
   bercampur) satu sama lain
§ Gerak partikel dapat dipengaruhi oleh muatan listrik. Listrik yang diatur sedemikian rupa (baik 
  besarnya tegangan maupun kuat arusnya) akan menarik partikel zat hasil ke arah tertentu sehingga 
  diperoleh zat yang murni
§   Metode pemisahan zat dengan menggunakan bantuan arus listrik disebut elektrodialisis
§   Selain itu kita mengenal juga istilah elektroforesis, yaitu pemisahan zat berdasarkan banyaknya 
   nukleotida (satuan penyusun DNA); dapat dilakukan dengan elektroforesis menggunakan suatu media 
   agar yang disebut gel agarosa.
§   Adsorbsi
§ Adsorbsi merupakan penarikan suatu zat oleh bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga menempel 
   pada permukaan dari bahan pengadsorbsi
§   Penggunaan metode ini diterapkan pada pemurnian air dan kotoran renik atau organisme
§   Jenis-jenis Metode Pemisahan
§   Filtrasi
§   Sublimasi
§   Kristalisasi
§   Destilasi
§   Ekstraksi
§   Adsorbsi
§   Kromatografi
§   Filtrasi
§   Merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat 
   berpori (penyaring)
§   Dasar pemisahan metode ini adalah perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat terlarutnya
§   Penyaring akan menahan zat padat yang mempunyai ukuran partikel lebih besar dari pori saringan dan 
   meneruskan pelarut
§   Proses filtrasi yang dilakukan adalah bahan harus dibuat dalam bentuk larutan atau berwujud cair 
    kemudian disaring
§   Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring disebut residu (ampas)
§   Metode ini dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada pengolahan air, menjernihkan 
  preparat kimia di laboratorium, menghilangkan pirogen (pengotor) pada air suntik injeksi dan obat-
  obat injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula
§   Penyaringan di laboratorium dapat menggunakan kertas saring dan penyaring buchner
§   Penyaring buchner adalah penyaring yang terbuat dari bahan kaca yang kuat dilengkapi dengan alat 
   penghisap.
§   gambar corong buchner (yg dihubungkan dg labu yg terhubung dg pompa vakum)
§   Sublimasi
§   Merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui fasa cair 
   terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal
§   Bahan-bahan yang menggunakan metode ini adalah bahan yang mudah menyublim, seperti kamfer dan 
   iod
§   Kristalisasi
§   Merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu larutan
§   Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan perbedaan titik beku
§   Kristalisasi ada dua cara yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan
§   Contoh proses kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan garam dapur dari air laut. 
   Mula-mula air laut ditampung dalam suatu tambak, kemudian dengan bantuan sinar matahari dibiarkan 
  menguap. Setelah proses penguapan, dihasilkan garam dalam bentuk kasar dan masih bercampur 
  dengan pengotornya, sehingga untuk mendapatkan garam yang bersih diperlukan proses rekristalisasi 
  (pengkristalan kembali)
§   Contoh lain adalah pembuatan gula putih dari tebu. Batang tebu dihancurkan dan diperas untuk               diambil sarinya, kemudian diuapkan dengan penguap hampa udara sehingga air tebu tersebut menjadi 
   kental, lewat jenuh, dan terjadi pengkristalan gula. Kristal ini kemudian dikeringkan sehingga diperoleh 
    gula putih atau gula pasir
§   Destilasi
§   Merupakan metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang berwujud cair yang terkotori oleh 
   zat padat atau bahan lain yang mempunyai titik didih yang berbeda
§   Dasar pemisahan adalah perbedaan titik didih
§   Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, 
   dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat
§   Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara titik didih 
  bahan yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan pada tabung 
  pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam wadah. Bahan hasil pada proses ini 
  disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu.
§   Contoh destilasi adalah proses penyulingan minyak bumi, pembuatan minyak kayu putih, dan 
   memurnikan air minum.
§   Ekstraksi
§   Merupakan metode pemisahan dengan melarutkan bahan campuran dalam pelarut yang sesuai
§   Dasar metode pemisahan ini adalah kelarutan bahan dalam pelarut tertentu
§   Jenis metode ekstraksi
§   Cara dingin : maserasi dan perkolasi
§   Cara panas : refluks, soxhletasi, infudasi, digesti
§   Adsorbsi
§   Merupakan metode pemisahan untuk membersihkan suatu bahan dari pengotornya dg cara penarikan 
   bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga menempel pada permukaan bahan pengadsorbsi
§   Penggunaan metode ini dipakai untuk memurnikan air dari kotoran renik atau mikroorganisme, 
   memutihkan gula yang berwarna coklat karena terdapat kotoran
§   Kromatografi
§   Merupakan cara pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan perambatan pelarut pada suatu 
   lapisan zat tertentu
§   Dasar pemisahan metode ini adalah kelarutan dalam pelarut tertentu, daya absorbsi oleh bahan 
   penyerap, dan volatilitas (daya penguapan)
§   Contoh proses kromatografi sederhana adalah kromatografi kertas untuk memisahkan tinta
§   Teknik kromatografi yang umum digunakan dibidang farmasi yaitu kromatografi kolom, kromatografi 
  kertas, kromatografi lapis tipis, kromatografi gas, dan high performance liquid chromatography 
  (kromatografi cair kinerja tinggi / KCKT).